Deng Ile: Gadget Dan Anak Kecil

Januari 22, 2015

Gadget Dan Anak Kecil

Mulai kesal karena dimarahi Bos waktu itu lantaran kedapatan main HP di tempat kerja, pulang kerja ban motor meletus jadilah saya dongkol level dewa, selepas ban ditambal karena masih ada waktu untuk keluar jalan-jalan, saya putuskan untuk langsung menuju rumah teman untuk diajak jalan-jalan sore (nyari hiburan di tongkrongan). sepulang ngopi dan antarin teman ehh bensin motor habis ditengah jalan. jadilah saya mendorong sampai ke penjual eceran terdekat, kurang lebih 1 km jauhnya. lumayan bikin muka keliatan kusam sementara baju basah karena keringat. sampai dirumah air tidak mengalir lancar seperti biasanya. cek per cek isi pulsa listrik dirumah sudah habis.
Masih pakai handuk saya buru-buru ke penjual voucher listriknya. "pucuk dicinta ulam pun tiba" cuma ada istri si penjual voucher dirumahnya. tidak mengerti apa-apa soal voucher listrik. "pulang mi dulu dek, nda adapi bapak. nanti bapak yang saya suruh ke rumahta" okehhh dengan dipenuhi kedongkolan level summa dewa super saiyya tiga saya pulang. sesampai dirumah saya kalang kabut serasa sudah tak bisa saya kendalikan diri ini, saya ambil pisau dapur kemudian sejenak merenung. saya mungkin lebih baik bunuh diri saja nanti biar si tukang isi pulsa listrik yang mendapati saya berdarah-darah disini. tiba-tiba ada kilatan! astagfirullah apa yang saya pikirkan. kemudian saya raih gelas, gula dan kopi hitam dan dengan takaran selera saya jadilah kopi nikmat dengan aroma pas dan mantap. menjelang maghrib langit mulai menampakkan merahnya. saya duduk di teras rumah ditemani kopi sambil mengepulkan asap dimulut kehidung silih berganti dari kretek batang yang baru saja saya bakar. hari hampir gelap ditempat duduk saya tidak banyak bergerak dan berekspresi waktu itu sampai akhirnya si tukang isi pulsa listrik datang dan akhirnya hidup saya cerah kembali. saya kapok main HP sewaktu kerja.!
   Saya tadinya berpikir ingin menulis secara sporadis mengenai dampak negatif gadget saat ini baca:smartphone, tablet pc, laptop, x-box, PS3 dll. tapi alih-alih saya menyiapkan bahan tulisan saya malah lari dari kenyataan dan sampailah saya disini. saya putuskan untuk tidak menuliskan daftar dampak negatif yang telah banyak ilmuwan dan pengamat temukan, tapi lebih memilih hal mendasar mengenai kenapa saya harus menulis berdasarkan tajuk macam diatas. lagian saya kan bukan ahli dalam psikologi anak. tapi kalo saya tanya...
    Selama ini siapa yang sebetulnya tidak paham dengan bahaya / dampak negatif dari gadget.? coba tanyakan ke orang tua manapun. tanyakan, Menurut anda apakah gadget mendatangkan bahaya khususnya anak? saya yakin semua orang tua akan setuju bahwa gadget memang membawa dampak negatif terhadap perkembangan anak. dari mulai intens komunikasi anak ke orang tua, waktu luang bersamanya, cara belajar anak, kendali terhadap apa yang anaknya lihat di internet.dll. saya yakin tiap orang tua yang anda tanya akan setuju bahwa gadget telah merenggut hal-hal yang sangat krusial dalam hubungan antar orang tua dan anak. Lalu kembali tanyakan apakah anda memberi anak anda gadget? Apakah anda ingin menyita gadget milik anak anda? tidak usah dijawab. sedikit dari mereka mungkin belum memberi gadget ke anaknya, ada juga mungkin akan sadar lalu menyita gadget anak mereka, atau ada juga yang cuma diam saja membiarkan anak mereka memakai barang yang jelas menurut mereka akan berbahaya bagi mental anak mereka sendiri. orang tua macam apa yang tahu dampak negatif penggunaan gadget tapi membiarkan anak mereka digerogoti sampai otak si anak berlaku layaknya mesin? jangan cuma salahkan orang tua, pemerintah yang berwenang dalam sosial kontrol selayaknya berperan disini.

     Saya kembali harus berurusan dengan sosok dewa keheranan yang bersemayam dalam diri saya ketika seorang teman menyarankan sebuah tajuk tulisan berupa bahaya gadget terhadap anak. analoginya begini, tulisan ini jelas dimaksudkan agar lebih banyak orang sadar bahwa gadget itu membawa dampak negatif terhadap perkembangan mental / psikologi anak. seolah-olah menentang argumen saya tadi bahwa tidak semua orang tua telah sadar akan bahaya gadget. padahal lebih dari yang dia bayangkan saya sangat yakin bahwa orang tua sebenarnya sudah sangat sadar akan adanya dampak negatif dikarenakan gadget tersebut. jadi sebenarnya kita tidak lagi harus susah payah menyadarkan orang banyak bahwa "gadget itu punya dampak negatif loh" tapi ada hal yang lebih mendasar yang harus diperhatikan untuk menyelamatkan generasi muda akan ancaman yang cukup mengerikan ini. nah apa itu solusinya? sebuah aturan yang mengikat. menurut saya, untuk menghalau gelombang serangan dari bebasnya penggunaan gadget ini harus ditangani langsung oleh pihak berwenang (pemerintah) atau komisi perlindungan anak. aturannya bisa berupa pembatasan penggunaan gadget terhadap anak dibawah umur. dengan adanya aturan ini saya kira akan lebih menguatkan kesadaran masyarakat luas bahwa perkembangan mental anak mereka akan lebih baik tanpa gadget dan juga dapat memaksimalkan waktu orang tua terhadap anak-anak mereka dan jadilah anak-anak ini lebih berkesempatan untuk belajar dan waktu untuk pembentukan karakter anak oleh orang tuanya lebih intensif. jika anda tidak percaya dengan analogi saya barusan berarti anda mungkin belum banyak melihat premis-premis yang sama di dunia ini tentang behavioral masyarakat luas. misalnya semua perokok tahu dampak negatif dari merokok, lalu apakah hal itu membuat mereka berhenti mengisap dan membeli rokok? tidak! . semua orang juga tahu kalo tidak memakai helm saat berkendara itu membahayakan keselamatan, tapi kok tiap hari masih ada saja orang yang ditilang gara-gara tidak berkendara dengan safety. dan masih ada beberapa lainya. intinya meskipun kita tahu itu tidak baik, kita akan tetap mencobanya. contoh kecil misalnya narkoba, zat adiktif atau minuman keras. yang tidak tahu barang ini berbahaya siapa sih? tapi masih saja tempat hiburan malam penuh pengunjung dan disetiap berita siang masih ada saja pengedar dan pengguna narkoba yang tertangkap. tapi untunglah untuk kasus seperti narkoba ini sudah jelas hukum-hukumnya dan ada badan nasional yang menanganinya. nah terus bagaimana dengan gadget? kan sama - sama berdampak buruk untuk anak? ada hukumnya tidak?

Even you know its frankly dangerous, you'll still doing it again and again. Knowing doesn't close enough to be better, cause every single day ordinary people has born just to be leaded. ~ IJES


Akhirnya di penghujung tulisan ini sebagai saudara saya mengajak kawan-kawan untuk sama-sama menyampaikan aspirasi ke pemerintah lalu Marilah kita menunggu pemimpin baru negri ini menengok lawan sekaligus musuh yang mengancam masa depan generasi muda. sambil kawan-kawan yang sudah terpanggil agar memulai perjuangan untuk membatasi penggunaan gadget pada anak dibawah usia di kehidupan sehari-hari. semoga hari ini kita menjadi pemenang di gelanggang pertarungan merebut masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post a Comment