Deng Ile: Review Kafe - Rumah Kopi 33 Kota Bone

September 05, 2016

Review Kafe - Rumah Kopi 33 Kota Bone

Ada hal yang sangat sulit untuk dijelaskan, salah satunya perihal Kebetulan. Bisa jadi kebetulan sebenarnya bukan kebetulan, melainkan jalan Tuhan yang buta akal untuk menjangkaunya.- IJ
Setahun yang lalu, tepatnya setelah tulisan saya tentang #Arworkafe diterbitkan di blog ini. Seorang kawan bernama Antifadilah mengirim pesan ke saya berkenaan dengan kafe yang baru saja direview tersebut. Lepas saya menjelaskan sedikit hal yang ia ingin ketahui, kami akhiri perbincangan di kamar chat dengan sedikit tawa lepas dan emoticon kebahagiaan di sana. Hari-hari berlanjut seperti biasanya, sampai ada kabar dari kawan saya kalau Antifadilah ternyata sedang sibuk mengurusi kafe yang ia kelola bersama kakaknya di kota asalnya yaitu Bone, tanah asal seorang raja yang namanya harum disanubari Manusia Bugis, tanah Arung Palakka.

Tanpa sengaja, beberapa bulan lalu saat saya mengantar seorang kawan yang datang jauh-jauh dari tanah luwu ke Kota Bone, kami bersepakat untuk singgah sejenak menikmati suasana malam kota sembari menikmati seseruput Kopi disini. Dulu sewaktu masih duduk di bangku SMK tak jauh dari sini masih jarang ada Kafe untuk menikmati Kopi yang sebut saja lebih berkualitas. Keadaan berubah sekarang, ada banyak pilihan tersedia untuk sekadar menyeruput Kopi disini, Kota Bone.


Rumah Kopi 33
Sampailah kami bertiga di pusat kota, tepatnya Pantai Kering, tak jauh dari sana katanya ada kafe yang suasananya bagus, menurut kawan yang sempat saya tanyai sebelumnya. Namun sayang karena suasana lebaran Idul Fitri masih hangat sepertinya Kafe satu ini memilih untuk rehat beberapa jenak. Jadilah laju motor kami putar kearah berlawanan menuju kearah utara kota, belum jauh kami beranjak mata saya menangkap suasana ramai dari tepi jalan. Jejeran skuter matik yang lumayan banyak terparkir rapi didepan sebuah rumah yang sedikit redup cahayanya. Dari luar mata saya masih sempat menangkap tulisan kecil Rumah Kopi 33 yang dijuntai keluar dengan kayu cokelat. Akhirnya kami memutuskan untuk singgah di tempat tersebut, dari luar sepertinya suasananya lumayan nyaman.

Tampak depan Rumah Kopi 33, ada balai sekira 3x3 untuk bersantai dan sering kali pengunjung dihibur dengan live-musik.
Kami sebenanrnya tak ingin berlama-lama, asalkan lelah selepas berkendara 40 km tadi sudah berkurang. kami bertiga memilih duduk di bagian teras saja, di jejeran kursi kayu bagian depan sudah kelihatan cocok. Saya memesan Kopi Hitam Americano Blend sementara 2 kawan saya memutuskan untuk minum yang dingin saja. Hal menarik bagi saya yang sedari tadi duduk disini adalah, Antifadilah. Orang yang saya sebutkan sebelumnya adalah adik dari sang pemilik kafe. Kikuk jelas terasa, pasalnya saya sendiri kaget bukan main ketika ia datang menghampiri. Antifadilah adalah teman dekat kawan saya, meski acap kali kami bertemu namun karena kaget suasana jadi sedikit riuh.

Antifadilah andalang guwe bange'

Tanpa berpikir lama-lama, Antifadila memanfaatkan situasi. Saya dibebani sedikit kewajiban untuk me-review kafe yang Ia kelola bersama Kakaknya. It's okay, tapi sebelumnya saya jelaskan dulu yah kalau saya bukan Expert Tester dalam hal ini. Bagi saya menilai baik tidaknya sebuah kafe itu pekerjaan rumit. Sedikit lebih rumit dari baris kode html/php yang kerap saya tuliskan dilayar 13inch laptopku.

Jadi untuk mempermudah hal tersebut, saya akan mencoba memberi pandangan mengenai rumah kopi 33 berdasarkan hal lazim yang dipertimbangkan banyak orang mengenai kafe yang baik.

Nah.. Apa saja kah hal tersebut? Berikut hal yang menurut saya bisa jadi bahan pertimbangan.
  • Bagaimana kenyamanan tempatnya?
  • Bagaimana kebersihan tempatnya?
  • Bagaimana keindahan/pemilihan desain ruangan atau tempatnya?
  • Bagaimana rasa makanan/minuman yang sediakan?
  • Bagaimana keramahan pelayanannya?
  • Bagaimana dengan harga yang ditawarkan?
Saya awali dari aspek Kenyamanan tempat yang menurut saya baik, bervariasi, bagi perokok bisa memilih tempat yang lebih terbuka diluar ruangan dan bagian dalamnya sendiri tertata rapi hanya saja jarak antar meja bagi saya masih terlalu dekat sehingga bisa saja percakapan dari meja lain sampai ke telinga tetangga. Mengenai Kebersihan, saya salut melihat meja-meja yang kosong nampak bersih dari sisa gelas serta pengaturan atribut ruangan yang rapi menambah kesan asri tempat ini. Kemudian bagaimana dengan Pemilihan desain ruangan? dari gravity, pernak-pernik serta model kayu dan meja yang nampak flat menurut saya lebih mengesankan sisi modern dan minimalis. Tentang Rasa, tentunya kopi Americano Blend yang saya cicip tidak jauh berbeda dengan  kebanyakan Kafe sehingga anda tidak akan rugi untuk mencoba datang kesini, tapi bukan hanya itu ada banyak varian kuliner yang bisa anda coba disini. Mengenai Pelayanan yah bagi saya okelah. Terlepas dari pertemanan saya dengan Antifadilah, kehangantan dari pelayan disini memang baik, tak ragu mereka melepas senyum atau sekadar berbasa-basi dengan pengunjungnya. Dan terakhir Harga, harga yang ditawarkan menurut saya wajar. Patokan harga per-item dibanderol dari kisaran 10 - 25 ribuan dan itu jelas amanlah untuk ukuran dompet kaum remaja.

Terakhir, kesimpulan saya Rumah Kopi 33 patut menjadi pilihan anda untuk datang bersantai, ngopi, melepas penat atau sekadar ingin mencoba spot-spot Selfie yang baru.

#kafeunik #rumahkopi33 #CoffeShop #IndonesianCoffee #CoffeeLovers


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post a Comment